TELAAH MASALAH- MASALAH FISIKA MODERN
Awal abad ke -20 merupakan awal lahirnya fisika modern yang memiliki paradigma yang sangat berbeda dalam melihat materi di universe dibandingkan Fisika klasik yang dicetuskan oleh Newton, Galileo, Copernicus, dan lain-lain. Max Plank dengan teorinya mengenai energi terkuantisasi memulai fisika modern pada tahun 1900. Sejak saat itu Fisika modern semakin berkembang dengan adanya teori kuantum, relativity, big bang, hingga teori Glashow-Salam-Weinberg pada tahun 1979, dan yang terbaru Nambu-Kobayashi- Maskawa yang memperoleh nobel fisika tahun 2008 mengenai perusakan simetri spontannya (sponatenous symmetry breaking, SSB) dalam model sigma.
Terlepas dari kemajuan-kemajuan yang ditorehkan oleh fisikawan satu abad kemarin, masih banyak persoalan-persoalan fisika yang masih menjadi tanda tanya. Padahal jika diketahui jawabannya, tidak menutup kemungkinan fisika modern yang selama ini masih berkutat di dalam laboratorium super mahal dapat diaplikasikan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa masalah tersebut, akan dicoba diuraikan secara singkat:
1. Pemahaman ulang mengenai struktur materi dalam arti luas, penemuan materi gravitasi (globine/graviton), energi dan massa.
2. Penyatuan / mencari hubungan antara medan gravitasi dan medan elektromagnetik
3. Penjelasan dualisme gelombang-partikel, mengapa kecepatan cahaya konstan dan. Pada saat yang sama, terdapat variasi kecepatan cahaya pada medan gravitasi yang kuat.
4. Penyatuan teori gaya gravitasi dengan energi ikat inti kuat dan lemah dan model atom baru
5. Prinsip-prinsip fisika ini memberikan pengaruh kepada beberapa aspek bidang astronomi seperti konsep bintang, black holes, supernova, expansi dan kontraksi universe, materi gelap dan energi gelap
6. Kontemplasi pada cosmologi tentang awal universe atau big bang teori.
Selama ini para ilmuan terus saling berkolaborasi untuk menguraikan masalah-masalah tersebut. Dalam tulisannya dalam jurnal science, Daniel E. Koshland Jr seorang profesor biokimia dan biologi sel dan molekul di University of California mengemukakan bahwa penemuan ilmiah dapat diibaratkan sebagai langkah-langkah (terkadang kecil, terkadang besar) pada tangga yang disebut progres, yang mengarah pada suatu kehidupan yang lebih baik bagi penduduk dunia. Contoh sederhana saja yakni penemuan tentang teori elektromagnetik. Teori ini memungkinkan diciptakannya listrik dalam skala besar demi pemenuhan kebutuhan energi manusia. Jika saja ilmuan dapat menyatukan keempat elemen energi yang ada tidak menutup kemungkinan manusia bisa menjelajah semesta.
Oleh karena itu, dari masalah-masalah yang ditulis diatas, penyatuan teori 4 elemen energi merupakan tujuan akhir para saintis atau penemuan theory of everything. Mengapa hingga sekarang ilmuan belum juga berhasil menemukan formulanya. Ada beberapa alasan jika kita menelaahnya
1. Kurangnya dana yang diberikan untuk riset dalam bidang ini sangat kurang. Saat ini belanja dunia lebih banyak dipergunakan untuk perang
2. Masih kurangnya ilmuan yang menggeluti bidang riset ini. Di indonesia saja ilmuan yang diakui dunia hanya 5 (lima) orang, salah satunya Tjia May On, fisikawan dari ITB.
3. Belum sempurnanya transfer informasi/ komunikasi antar ilmuan mengenai penemuan-penemuan mereka. Masih ada ilmuan yang enggan mempublikasikan apa yang ditemukannya.
4. Waktu yang tidak cukup. Beberapa proses fisika membutuhkan waktu yang lama untuk membuktikannya, misalnya proses peluruhan zat radioaktif yang membutuhkan waktu bertahun-tahun sedangkan usia dan waktu ilmuan terbatas.
5. Pemahaman saintis mengenai fenomena ini masih sedikit, perlu ada penemuan-penemuan pendahulu untuk lebih memahami fenomena ini, seperti misalnya penemuan graviton atau penemuan materi-materi inti yang lebih kecil agar gambaran mengenai model atom lebih spesifik dan akhirnya dapat menjelaskan dualisme gelombang-partikel. Karena pada hakikatnya ilmu itu saling berkaitan.
Setelah kita menelaah lebih lanjut, soslusi konkrit dari bidang fisika modern ini adalah meningkatkan pemahaman ilmuan mengenai bidang yang digelutinya. Atau dengan kata lain mengaplikasikan kembali budaya dasar keilmuan yakni discovery dengan cara memaksimalkan charge, challenge, and chance yang ada. Charge menunjukkan rasa tanggung jawab ilmuan dalam menyelesaikan masalah-masalah ilmiah yang ada dalam masyarakat sehingga dapat menjelaskan fenomena yang cukup jelas seperti penemuan teori gravitasi oleh Newton. Challenge menunjukkan respon dari ilmuan mengenai fenomena yang belum terselesaikan dan merasa tertantang untuk mencari solusinya, contohnya Albert Einstein yang berusaha untuk membuktikan bahwa kecepatan cahaya itu konstan. Sedangkan Chance lebih bersifat mengenai penemuan-penemuan yang tidak sengaja dilakukan para ilmuan, misalnya penemuan Satelit-satelit galileo pada Planet Saturnus. Dengan begitu, para ilmuan diharapkan memiliki semangat lagi untuk menyelasikan proyek-proyek mereka yang belum selesai untuk kemaslahatan umat.
SUMBER (http://www.lintasberita.com/go/534579)
Terlepas dari kemajuan-kemajuan yang ditorehkan oleh fisikawan satu abad kemarin, masih banyak persoalan-persoalan fisika yang masih menjadi tanda tanya. Padahal jika diketahui jawabannya, tidak menutup kemungkinan fisika modern yang selama ini masih berkutat di dalam laboratorium super mahal dapat diaplikasikan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa masalah tersebut, akan dicoba diuraikan secara singkat:
1. Pemahaman ulang mengenai struktur materi dalam arti luas, penemuan materi gravitasi (globine/graviton), energi dan massa.
2. Penyatuan / mencari hubungan antara medan gravitasi dan medan elektromagnetik
3. Penjelasan dualisme gelombang-partikel, mengapa kecepatan cahaya konstan dan. Pada saat yang sama, terdapat variasi kecepatan cahaya pada medan gravitasi yang kuat.
4. Penyatuan teori gaya gravitasi dengan energi ikat inti kuat dan lemah dan model atom baru
5. Prinsip-prinsip fisika ini memberikan pengaruh kepada beberapa aspek bidang astronomi seperti konsep bintang, black holes, supernova, expansi dan kontraksi universe, materi gelap dan energi gelap
6. Kontemplasi pada cosmologi tentang awal universe atau big bang teori.
Selama ini para ilmuan terus saling berkolaborasi untuk menguraikan masalah-masalah tersebut. Dalam tulisannya dalam jurnal science, Daniel E. Koshland Jr seorang profesor biokimia dan biologi sel dan molekul di University of California mengemukakan bahwa penemuan ilmiah dapat diibaratkan sebagai langkah-langkah (terkadang kecil, terkadang besar) pada tangga yang disebut progres, yang mengarah pada suatu kehidupan yang lebih baik bagi penduduk dunia. Contoh sederhana saja yakni penemuan tentang teori elektromagnetik. Teori ini memungkinkan diciptakannya listrik dalam skala besar demi pemenuhan kebutuhan energi manusia. Jika saja ilmuan dapat menyatukan keempat elemen energi yang ada tidak menutup kemungkinan manusia bisa menjelajah semesta.
Oleh karena itu, dari masalah-masalah yang ditulis diatas, penyatuan teori 4 elemen energi merupakan tujuan akhir para saintis atau penemuan theory of everything. Mengapa hingga sekarang ilmuan belum juga berhasil menemukan formulanya. Ada beberapa alasan jika kita menelaahnya
1. Kurangnya dana yang diberikan untuk riset dalam bidang ini sangat kurang. Saat ini belanja dunia lebih banyak dipergunakan untuk perang
2. Masih kurangnya ilmuan yang menggeluti bidang riset ini. Di indonesia saja ilmuan yang diakui dunia hanya 5 (lima) orang, salah satunya Tjia May On, fisikawan dari ITB.
3. Belum sempurnanya transfer informasi/ komunikasi antar ilmuan mengenai penemuan-penemuan mereka. Masih ada ilmuan yang enggan mempublikasikan apa yang ditemukannya.
4. Waktu yang tidak cukup. Beberapa proses fisika membutuhkan waktu yang lama untuk membuktikannya, misalnya proses peluruhan zat radioaktif yang membutuhkan waktu bertahun-tahun sedangkan usia dan waktu ilmuan terbatas.
5. Pemahaman saintis mengenai fenomena ini masih sedikit, perlu ada penemuan-penemuan pendahulu untuk lebih memahami fenomena ini, seperti misalnya penemuan graviton atau penemuan materi-materi inti yang lebih kecil agar gambaran mengenai model atom lebih spesifik dan akhirnya dapat menjelaskan dualisme gelombang-partikel. Karena pada hakikatnya ilmu itu saling berkaitan.
Setelah kita menelaah lebih lanjut, soslusi konkrit dari bidang fisika modern ini adalah meningkatkan pemahaman ilmuan mengenai bidang yang digelutinya. Atau dengan kata lain mengaplikasikan kembali budaya dasar keilmuan yakni discovery dengan cara memaksimalkan charge, challenge, and chance yang ada. Charge menunjukkan rasa tanggung jawab ilmuan dalam menyelesaikan masalah-masalah ilmiah yang ada dalam masyarakat sehingga dapat menjelaskan fenomena yang cukup jelas seperti penemuan teori gravitasi oleh Newton. Challenge menunjukkan respon dari ilmuan mengenai fenomena yang belum terselesaikan dan merasa tertantang untuk mencari solusinya, contohnya Albert Einstein yang berusaha untuk membuktikan bahwa kecepatan cahaya itu konstan. Sedangkan Chance lebih bersifat mengenai penemuan-penemuan yang tidak sengaja dilakukan para ilmuan, misalnya penemuan Satelit-satelit galileo pada Planet Saturnus. Dengan begitu, para ilmuan diharapkan memiliki semangat lagi untuk menyelasikan proyek-proyek mereka yang belum selesai untuk kemaslahatan umat.
SUMBER (http://www.lintasberita.com/go/534579)
0 komentar:
Posting Komentar